Kamis, 24 Februari 2011

PEMBATASAN BBM DAN AKIBATNYA BAGI PERDAGANGAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Wacana pemerintah untuk mulai memberlakukan jatah bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan pribadi yang diproduksi diatas tahun 2005, sedikit banyak akan mempengaruhi harga sembako di berbagai daerah. Dampak kebijakan tersebut akan mempengaruhi kenaikan harga sembako, namun diprediksi kenaikannya tidak banyak karena hanya diberlakukan kepada mobil pribadi. Kita ambil contoh, setiap kenaikan BBM pasti akan berpengaruh terhadap kenaikan harga semabako seperti beras, karena ongkos angkut sembako naik sehingga harga jualnya pun ikut naik. Namun, karena diberlakukan untuk mobil pribadi dan untuk mobil tahun pembuatan di atas tahun 2005 sehingga kenaikannya tidak terlalu tinggi. Kebijakan tersebut tidak lantas mencekik masyarakat kecil baik yang ada di desa maupun di kota serta berharap agar pertamina menyalurkan BBM dengan baik ke sejumlah SPBU sehingga masyarakat nantinya tidak mengalami kesulitan dalam mencari BBM. Seperti yang kita lihat, jumlah kendaraan di Babel semakin hari semakin bertambah, sehingga kebutuhannya juga bertambah. Kita berharap pasokan BBM itu lancar ke SPBU, agar masyarakat mudah untuk mendapatkannya. Memang disinyalir ada kenaikan, tapi tidak signifikan, karena kebijakan tersebut hanya berlaku untuk kendaraan pribadi yang diproduksi diatas tahun 2005 saja, selebihnya masih tetap menggunakan BBM subsidi, dan masyarakat jangan khawatir akan hal ini.

PEMBAHASAN

Jika berdasarkan studi perguruan tinggi ternyata pembatasan BBM berdampak buruk, bisa saja kebijakan itu tidak dilaksanakan. Pelaksanaan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi masih bisa mundur dari waktu yang ditentukan, April 2011.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, pelaksanaan pembatasan konsumsi BBM, saat ini, menunggu hasil studi yang dilakukan sejumlah perguruan tinggi, yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada. Jika berdasarkan studi beberapa perguruan tinggi itu ternyata pembatasan BBM berdampak buruk, Hatta mengatakan bisa saja kebijakan itu tidak dilaksanakan.
Meskipun kemungkinan ditunda, Hatta mengatakan program pembatasan BBM bersubsidi tetap wajib dilaksanakan. Tujuannya memperbaiki struktur subsidi dianggaran pendapatan dan belanja negara. Data Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM menunjukkan konsumsi premium mobil pribadi cukup tinggi. Dari perkiraan realisasi konsumsi BBM bersubsidi pada 2010 sebesar 38,38 juta kiloliter atau kl, premium menyerap subsidi 23,1 juta kl atau 60%. Dari jumlah itu, mobil pribadi menyerap premium 53% atau 13,3 juta kl.
Namun, saat menanggapi itu, pengamat ekonomi Drajad wibowo mengatakan maju mundurnya pelaksanaan pembatasan konsumsi BBM akan mempengaruhi dunia usaha. “kalau maju mundur terus, pengaruhnya ke dunia usaha. Dalam ketidakpastiaan, pelaku usaha kan perlu penyesuaian seperti biaya produksi, dan inflasi. Kalau tidak pasti terus, itu menghambat pertumbuhan pelaku usaha.”
Rencana pembatasan konsumsi BBM bersubsidi memang sudah berkali – kali tertunda sejak wacana pertama kali digulirkan tahun 2008. Terakhir dalam rapat kerja antara komisi VII DPR dan Pemerintah soal pembatasan menyepakati waktunya adalah akhir kuartal I 2011. Pembatasan akan dimulai dari jenis premium untuk kendaraan roda empat berplat hitam di Jabodetabek.
Pengamat mengkritisi, dengan harga minyak dunia saat ini yang ada dikisaran US$ 90/barel – US$ 100/barel, pelarangan konsumsi premium bagi kendaraan pribadi roda empat akan memicu inflasi. Hal itu mungkin terjadi karena disparitas harga antara premium Rp. 4.500/liter dan pertamax Rp. 7.950/liter.

KESIMPULAN

Dari apa yang telah dilakukan pemerintah untuk pembatasan BBM menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat umum, pembatasan ini telah dilakukan oleh berbagai universitas ternama yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknik Bandung, dan Universitas Gadjah Mada dari hasil studinya mencerminkan bahwa pembatasan BBM tersebut lebih condong ke arah dampak yang buruk. Dampak buruk dari pembatasan BBM bagi perdagangan yaitu menghambat pertumbuhan pelaku usaha dalam dunia perdagangan dan akan menimbulkan inflasi akibat tidak adanya kepastian dalam pelaksanaan pembatasan BBM. Adapula dampak baik dari pembatasan BBM yaitu bertujuan untuk memperbaiki struktur subsidi dianggaran pendapatan dan belanja negara. ( sumber : Media Indonesia, tanggal 16 februari 2011 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar