Jumat, 26 November 2010

PERANAN ORGANISASI KOPERASI SIMPAN PINJAM TERHADAP KESEJAHTERAAN ANGGOTA DI WILAYAH AMBON

AMBON-HUMAS, Kehadiran koperasi pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat yang diarahkan untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendonamisasi sektor riil dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.
Olehnya itu, dalam rangka menyongsong Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-63, yang jatuh setiap tanggal 12 Juli. Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Dinas Koperasi dan UKM, melakukan kunjungan publikasi ke sejumlah koperasi yang kehadirannya dinilai berhasil memberikan konstribusi positif bagi pengembangan ekonomi di wilayah ini.
Koperasi yang pertama dikunjungi adalah Koperasi Simpan Pinjam-Moluca Credit Union (MCU). Koperasi yang sebagian besar pengurusnya terdiri dari kalangan intelektual ini, didirikan pada tanggal 29 juni 2006. MCU, yang berkantor di jln. Sedap Malam tersebut, kini memiliki 388 anggota, dengan aset senilai lebih dari Rp. 996 juta.
“Koperasi ini bermula dari keprihatinan atas kondisi perekonomian masyarakat pasca konflik kemanusiaan di daerah ini. Dengan situasi sulit tersebut koperasi dapat menjadi jawaban untuk memberdayakan perekonomian masyarakat di tinggkat bawah sampai menengah,” ujar Junus Tipka, ketua Pengurus MCU.
Tipka mengakui, dalam rangka pengembangan ekonomi anggotanya, mulai tahun 2010 ini, MCU memfokuskan diri untuk menggalang simpanan untuk kebutuhan pendidikan anak yang diwujudkan dengan menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan yang ada di kota Ambon.

Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui bidang pendidikan juga merupakan program utama Koperasi Karyawan Tenaga Kerja Bongkar Muat (kopkar TKBM)-Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon. Menurut La Mego, Ketua Kopkar TKBM, Koperasi yang dipimpinnya rutin memberikan beasiswa bagi anak-anak anggota koperasi yang berprestasi di bidang akademis, pada berbagai jenjang pendidikan mulai dari tingkat SD sampai SMA.
“Apa yang kita lakukan ini adalah upaya untuk memperbaiki nasib buruh kedepan. Meskipun orang tuanya pekerja kasar, atau buruh pelabuhan, tapi diharapkan anak-anaknya bisa mengecap pendidikan yang tinggi agar bisa menjadi harapan orang tua di masa depan,” katanya.
La Mego, yang kini berusia 72 tahun tersebut menambahkan, Kopkar TKBM yang kini memiliki aset sejumlah Rp. 5 Miliar tersebut, sempat menorehkan prestasi di tingkat Nasional sebagai Koperasi Jasa Terbaik, di Tahun 2008.
Koperasi ketiga yang dikunjungi adalah Koperasi Pemuda Anarie, di kawasan Batu Gong, Kecamatan Baguala. Koperasi yang dipimpin oleh sosok muda seperti Thomas Titimelay ini memiliki visi untuk menjadi mitra terbaik bagi masyarakkat ekonomi lemah serta memperjuangkan kesejahteraan anggota koperasi yang sampai sekarang berjumlah 54 orang serta kesejahteraan masyarakat secara umum.
“Tujuan didirikannya koperasi ini adalah untuk membantu kesulitan ekonomi masyarakat lewat berbagai kemudahan yang diperoleh dari produk-produk yang disediakan. Antara lain, pemberian kredit secara cepat dan tepat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin” beber Titimelay.
Selain itu, kontribusi yang bisa dirasakan masyarakat dari kehadiran Koperasi Pemuda Anarie ini adalah adanya pemberian modal usaha bagi pengusaha dan pedagang kecil serta penyediaan warung serba ada (Waserda) sebagai kegiatan usaha untuk melayani pemenuhan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) bagi masyarakat.


Koperasi yang terakhir dikunjungi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Senyum Lestari. Koperasi yang terletak di Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan (Letisel) ini awalnya merupakan unit usaha dari Koperasi Unit Desa (KUD) Senyum yang mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Pusat (Pempus) melalui Kementrian Koperasi dan UKM pada Tahun 2005 untuk mengelola dana bergulir agrobisnis sebesar Rp1 Milyar.
Dengan kucuran anggaran ini, status dari unit usaha di KUD Senyum pun ditingkatkan menjadi KSP Senyum Lestari yang berbadan hukum. Kegiatan usahanya juga tidak hanya pada Negeri Hutumuri, tetapi telah merambah di Kota Ambon dengan plafon pinjaman mancapai Rp25 juta untuk setiap nasabah. Sampai saat ini, aset KSP ini bernilai Rp1.844.756.000,- yang kedepannya akan digunakan untuk memperlebar usaha keluar Negeri Hutumuri dan bisa mencakup semua wilayah Kecamatan Letisel.
Ketua KUD Senyum Hutumuri, Yos Soukota, mengatakan, melalui moment Harkopnas ke 63 ini, seluruuh gerakan koperasi sebagai sokoguru sebagai sebuah gerakan masyarakat harus lebih ditingkatkan. Olehnya itu, dirinya menghimbau seluruh masyarakat untuk sama-sama berpartisipasi membangun kehidupan perkoperasian di Kota Ambon, Maluku dan Indonesia secara menyeluruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar