Jakarta - Terduga teroris yang ditangkap di Pondok Kopi, Jakarta Timur (Jaktim), dicurigai menyimpan bahan peledak di bawah lantai kontrakan mereka. Warga sekitar khawatir bila terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Kecurigaan itu timbul dari adanya lapisan semen yang masih baru di lantai ruang tengah kontrakan tersangka berinisial D, Kampung Rawadas, No 81 RT 01/03, Duren Sawit, Pondok Kopi. Padahal pemilik kontrakan merasa belum pernah memperbaiki lantai tersebut.
"Yang punya rumah ini, Pak Bambang, belum pernah bikin luran semen baru, takutnya ada apa-apa," ujar Ketua RT setempat, Murapy, kepada wartawan di lokasi, Jumat (22/4/2011).
Menurut Murapy, ia sempat menyaksikan sendiri adanya lapisan semen baru di rumah kontrakan berukuran 3x9 meter itu. Hingga kini, Puslabfor Mabes Polri belum berani membongkar lantai tersebut.
"Orang Puslabfor nggak berani bongkar, nunggu Tim Gegana saja yang buka. Warga di sini takutnya ada bom di dasar lantai," katanya.
Pantauan detikcom, seluruh lantai kontrakan tersangka yang berprofesi sebagai penjual mainan itu memang terbuat dari semen. Di ruang depan, terlihat ada 2 sepeda kayuh berisi mainan-mainan yang sebagian jatuh berceceran. Bekas-bekas penggerebekan pada Kamis, (21/4/2011) kemarin, juga masih terlihat.
Total ada 5 terduga teroris yang digerebek di Pondok Kopi, yaitu A, D, M, R, A. Mereka menempati 2 rumah kontrakan yang berbeda. Salah satu kontrakan bernomor 72 dan terletak sekitar 40 meter dari kontrakan yang disewa atas nama D.
sumber : detiknews.com
Jumat, 22 April 2011
Buktikan Kasus Direkayasa, Antasari Siap Sumpah Pocong
Jakarta - Terpidana pembunuhan Direktur PT PRB Nazrudin Zulkarnaen, Antasari Azhar, diminta untuk melakukan sumpah pocong terkait dugaan rekayasa kasus yang menimpanya itu. Permintaan tersebut disampaikan Dewan Penyelamat Negara (DEPAN) dan Antasari sendiri menyanggupinya.
"Kedatangan kami ke sini untuk meminta sumpah pocong Pak Antasari, sebagai monmentum gerakan moral untuk mendukung Antasari," ujar salah seorang anggota DEPAN, Permadi, saat mengunjungi Antasari di LP Dewasa Tangerang, Jl Veteran, Tangerang, Jumat (22/4/2011).
Permadi datang bersama anggota DEPAN lainnya seperti, Effendi Choiri (mantan anggota DPR FPKB) Suripto (MPP PKS), Yasril Ananta Baharudin (mantan anggota DPR FPG), Taslim (Ketua Perhimpunan Katolik), Pong Hardjatmo (artis senior), dan Mayjen purn Saurip Kadi (mantan Assisten Teritorial Angkatan Darat) dan seorang Habib Tangerang bernama Habib Ahmad Khodoro.
Menurut Saurip Kadi, negara ini telah dipenuhi oleh mafia yang ia sebut sebagai 'ulat bulu'. Dan mereka ini, lanjut Saurip, selalu memanfaatkan segala kesempatan yang ada untuk mencapai tujuannya.
"Pak Antasari ini sudah terkena getah 'ulat bulu'. Antasari telah menyenggol 'ulat bulu' jadi beginilah, jadi seperti ini," kata Saurip.
Antasari sendiri mengaku terharu dengan kedatangan tamunya ini. Ia bahkan sempat menangis. Mengenai permintaan sumpah pocongnya itu, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ini mengaku siap.
"Saya mantap, kapan saya diminta sumpah pocong saya siap," kata Antasari.
Pihak DEPAN pun akan segera melakukan persiapan prosesi tersebut. "Prosesinya akan digelar dengan acara yang lebih serius," kata Habib Ahmad Khodoro.
sumber : detiknews.com
"Kedatangan kami ke sini untuk meminta sumpah pocong Pak Antasari, sebagai monmentum gerakan moral untuk mendukung Antasari," ujar salah seorang anggota DEPAN, Permadi, saat mengunjungi Antasari di LP Dewasa Tangerang, Jl Veteran, Tangerang, Jumat (22/4/2011).
Permadi datang bersama anggota DEPAN lainnya seperti, Effendi Choiri (mantan anggota DPR FPKB) Suripto (MPP PKS), Yasril Ananta Baharudin (mantan anggota DPR FPG), Taslim (Ketua Perhimpunan Katolik), Pong Hardjatmo (artis senior), dan Mayjen purn Saurip Kadi (mantan Assisten Teritorial Angkatan Darat) dan seorang Habib Tangerang bernama Habib Ahmad Khodoro.
Menurut Saurip Kadi, negara ini telah dipenuhi oleh mafia yang ia sebut sebagai 'ulat bulu'. Dan mereka ini, lanjut Saurip, selalu memanfaatkan segala kesempatan yang ada untuk mencapai tujuannya.
"Pak Antasari ini sudah terkena getah 'ulat bulu'. Antasari telah menyenggol 'ulat bulu' jadi beginilah, jadi seperti ini," kata Saurip.
Antasari sendiri mengaku terharu dengan kedatangan tamunya ini. Ia bahkan sempat menangis. Mengenai permintaan sumpah pocongnya itu, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ini mengaku siap.
"Saya mantap, kapan saya diminta sumpah pocong saya siap," kata Antasari.
Pihak DEPAN pun akan segera melakukan persiapan prosesi tersebut. "Prosesinya akan digelar dengan acara yang lebih serius," kata Habib Ahmad Khodoro.
sumber : detiknews.com
Justin Bieber Bilang "Terima Kasih"
AKARTA, KOMPAS.com - Justin Bieber boleh saja mengabaikan fans beratnya yang rela menunggu berjam-jam di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (22/4/2011). Namun, di dunia maya, ia tahu betul memanjakan fansnya.
Jauh-jauh hari sebelum rencana konser pertamanya di Jakarta Sabtu besok dalam rangka tur Asia, Bieber sudah menyapa fans di Indonesia. Bahkan, ia tak segan mengucapkan terima kasih kepada semua fans di Indonesia yang sudah mendukungnya.
Hal tersebut dapat dilihat dalam video berdurasi 19 detik di YouTube yang diunggal pada 28 Juni 2010 lalu. Dalam video tersebut, Bieber yang menjadi idola remaja saat ini bahkan sempat mengucapkan "terima kasih" dalam Bahasa Indonesia.
"What's up to all my fans in Indonesia for all your support. I would love to see you soon, terima kasih," katanya.
sumber : kompas.com
Jauh-jauh hari sebelum rencana konser pertamanya di Jakarta Sabtu besok dalam rangka tur Asia, Bieber sudah menyapa fans di Indonesia. Bahkan, ia tak segan mengucapkan terima kasih kepada semua fans di Indonesia yang sudah mendukungnya.
Hal tersebut dapat dilihat dalam video berdurasi 19 detik di YouTube yang diunggal pada 28 Juni 2010 lalu. Dalam video tersebut, Bieber yang menjadi idola remaja saat ini bahkan sempat mengucapkan "terima kasih" dalam Bahasa Indonesia.
"What's up to all my fans in Indonesia for all your support. I would love to see you soon, terima kasih," katanya.
sumber : kompas.com
Terduga Pelaku Bom Buku Mayoritas Sarjana
JAKARTA —Penangkapan sejumlah warga terkait kasus terorisme dua hari terakhir sedikit berbeda dari penagkapan-penangkapan sebelumnya.
Pasalnya dalam penangkapan kali ini sebagian besar yang diduga pelaku berlatar belakang intelektual, jebolan sejumlah universitas di Indonesia.
Mereka diduga mendalangi serangkaian bom buku yang terjadi di Jakarta serta bom di Serpong Banten. ‘’Jadi ya mereka kan tadi saya katakan latar belakangnya pendidikan sarjana. Jadi memang modus-modus buku ya. Jadi itu yang keterkaitan. Cara-cara intelektualitasnya kan seperti itu,’’ ujar Kabid Penum Div Humas Polri Kombespol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jumat (22/4).
Secara khusus polisi memang belum menemukan benang merah yang jelas antara bom buku dengan Bom Serpong. Pasalnya, perkara ini masih terus didalami elalui peran para terduga yang telah ditangkap.
‘’Sementara ini yang terungkap (keterkaitan) baru yang bom buku dan Puispitek. Kemudian yang di kota wisata. Empat yang dikirim di rumah itu,’’ tambahnya.
Meski demikian secara umum, serangkaian bom buku yang terjadi di Jakarta Maret lalu terkait dengan bom di Serpong. Ini sebagaimana yang ditegaskan kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo yang menyebut dua aksi ini memiliki keterkaitan. Kesimpulan ini berdasar hasil penangkapan para pelaku bom buku yang tertangkap di Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (21/4) pagi.
Hingga Jumat (22/4) petang polisi masih terus melakukan pengejaran para terduga lainnya. Hingga saat ini 19 terduga yang telah tertangkap berinisial P, J dan F yang tertangkap di Aceh. Kemudian di Bogor berinisial P, A, A, E, R. Sementara tiga orang lainnya tertangkap di Keramat Jati, Jakarta Timur berinisial F, D, dan Y. Sisanya tertangkap di Rawamangun berinisial M, di Pondok Kopiberinisial A, D, M, R, A serta Bekasi dan tanggerang berinisial A dan J.
‘’Kalau kemungkinan ada (terduga lainnya). Tentu hasil dari pengembangan pemeriksaan nanti bisa berkembang ya. Ada pihak yang lain yang patut dimintai keterangan,’’ tambahnya.
sumber: (zul/jpnn)
Pasalnya dalam penangkapan kali ini sebagian besar yang diduga pelaku berlatar belakang intelektual, jebolan sejumlah universitas di Indonesia.
Mereka diduga mendalangi serangkaian bom buku yang terjadi di Jakarta serta bom di Serpong Banten. ‘’Jadi ya mereka kan tadi saya katakan latar belakangnya pendidikan sarjana. Jadi memang modus-modus buku ya. Jadi itu yang keterkaitan. Cara-cara intelektualitasnya kan seperti itu,’’ ujar Kabid Penum Div Humas Polri Kombespol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jumat (22/4).
Secara khusus polisi memang belum menemukan benang merah yang jelas antara bom buku dengan Bom Serpong. Pasalnya, perkara ini masih terus didalami elalui peran para terduga yang telah ditangkap.
‘’Sementara ini yang terungkap (keterkaitan) baru yang bom buku dan Puispitek. Kemudian yang di kota wisata. Empat yang dikirim di rumah itu,’’ tambahnya.
Meski demikian secara umum, serangkaian bom buku yang terjadi di Jakarta Maret lalu terkait dengan bom di Serpong. Ini sebagaimana yang ditegaskan kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo yang menyebut dua aksi ini memiliki keterkaitan. Kesimpulan ini berdasar hasil penangkapan para pelaku bom buku yang tertangkap di Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (21/4) pagi.
Hingga Jumat (22/4) petang polisi masih terus melakukan pengejaran para terduga lainnya. Hingga saat ini 19 terduga yang telah tertangkap berinisial P, J dan F yang tertangkap di Aceh. Kemudian di Bogor berinisial P, A, A, E, R. Sementara tiga orang lainnya tertangkap di Keramat Jati, Jakarta Timur berinisial F, D, dan Y. Sisanya tertangkap di Rawamangun berinisial M, di Pondok Kopiberinisial A, D, M, R, A serta Bekasi dan tanggerang berinisial A dan J.
‘’Kalau kemungkinan ada (terduga lainnya). Tentu hasil dari pengembangan pemeriksaan nanti bisa berkembang ya. Ada pihak yang lain yang patut dimintai keterangan,’’ tambahnya.
sumber: (zul/jpnn)
Densus 88 Diminta Pertajam Deteksi Dini
JAKARTA--Ketua Fraksi PDIP DPR RI Tjahjo Kumolo menegaskan, kinerja Densus 88 Polri harus lebih ditingkatkan. Pernyataan Tjahjo menyusul makin maraknya dan terbukanya aksi gerakan terorisme yang sudah terstruktur dn membuat keresahan masyarakat.
"Aksi terorisme yang belakangan sering terjadi harus secepatnya dihentikan. Karena ini akan mengancam empat pilar kebangsaan RI," kata Tjahjo dalam pesan singkatnya pada JPNN, Jumat (22/4). Empat pilar kebangsaan dimaksud adalah Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ditegaskannya, sudah saatnya Densus 88 harus lebih progresif dan Mabes Polri melakukan perencanaan strategi pengembangan struktur Densus 88 secara profesional dan terbuka. Di samping perlu terus meningkatkan peran koordinasi intelejen, operasi teritorial, deteksi dini, dan peningkatan persenjataan Densus 88.
"Kaderisasi dan pengembangan Densus 88 mutlak segera dilakukan. DPR akan dukung penuh anggaran untuk Densus dan harus menjadi prioritas program pembinaan bidang Polkam khususnya Renstra Polri dalam jangka pendek ini," tuturnya.
Sekjen DPP PDIP ini menambahkan, pemerintah harus meningkatkan kepekaan mata telinga dengan mengefektifkan kekuatan teritorial terpadu, yang melibatkan kecamatan, kelurahan, RT/RW, Babinsa-BantiBmas, dan elemen masyarakat lainnya untuk bersatu. (esy/jpnn)
sumber : jpnn.com
"Aksi terorisme yang belakangan sering terjadi harus secepatnya dihentikan. Karena ini akan mengancam empat pilar kebangsaan RI," kata Tjahjo dalam pesan singkatnya pada JPNN, Jumat (22/4). Empat pilar kebangsaan dimaksud adalah Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ditegaskannya, sudah saatnya Densus 88 harus lebih progresif dan Mabes Polri melakukan perencanaan strategi pengembangan struktur Densus 88 secara profesional dan terbuka. Di samping perlu terus meningkatkan peran koordinasi intelejen, operasi teritorial, deteksi dini, dan peningkatan persenjataan Densus 88.
"Kaderisasi dan pengembangan Densus 88 mutlak segera dilakukan. DPR akan dukung penuh anggaran untuk Densus dan harus menjadi prioritas program pembinaan bidang Polkam khususnya Renstra Polri dalam jangka pendek ini," tuturnya.
Sekjen DPP PDIP ini menambahkan, pemerintah harus meningkatkan kepekaan mata telinga dengan mengefektifkan kekuatan teritorial terpadu, yang melibatkan kecamatan, kelurahan, RT/RW, Babinsa-BantiBmas, dan elemen masyarakat lainnya untuk bersatu. (esy/jpnn)
sumber : jpnn.com
Ulat Bulu Serang 10 Desa di Probolinggo
PROBOLINGGO- Ratusan warga diserang ribuan ulat bulu di kecamatan Leces, kabupaten Probolinggo. Warga yang tinggal disepuluh desa di kecamatan Leces tersebut merasa resah akibat ualat yang menimbulkan rasa gatal disekujur tubuh mereka, Sabtu (26/3/2011).
Akibatnya warga memilih tinggal di dalam rumah, bagi mereka rumah yang akan keluar rumah terpaksa mengunakan payung karena takut dan jijik dengan ulat yang tersebar di sekitar rumah. Warga untuk sementara mengantisipsi serangat ulat bulu tersebut dengan melumuri oli di halaman teras rumah mereka.
Tidak hanya melumuri oli, warga pun menebang pohon yang untuk mengantisipasi ulat-ulat masuk ke dalam rumah. Sepekan lalu, kupu-kupu berukuran kecil yang berubah menjadi ulat. Persistiwa tersebut pertama kalianya terjadi di kecamatan Leces.
Warga hanya bisa pasrah, berharap pemerintah dapat membantu menangani masalaha tersebut. Pasalnya banyak pohon mangga yang daunya habis di makana kawanan ulat bulu tersebut.(tht)
(Hana Purwadi/RCTI/ahm)
Akibatnya warga memilih tinggal di dalam rumah, bagi mereka rumah yang akan keluar rumah terpaksa mengunakan payung karena takut dan jijik dengan ulat yang tersebar di sekitar rumah. Warga untuk sementara mengantisipsi serangat ulat bulu tersebut dengan melumuri oli di halaman teras rumah mereka.
Tidak hanya melumuri oli, warga pun menebang pohon yang untuk mengantisipasi ulat-ulat masuk ke dalam rumah. Sepekan lalu, kupu-kupu berukuran kecil yang berubah menjadi ulat. Persistiwa tersebut pertama kalianya terjadi di kecamatan Leces.
Warga hanya bisa pasrah, berharap pemerintah dapat membantu menangani masalaha tersebut. Pasalnya banyak pohon mangga yang daunya habis di makana kawanan ulat bulu tersebut.(tht)
(Hana Purwadi/RCTI/ahm)
ABK Disandera di Somalia, Orangtua di Sukabumi Kian Cemas
SUKABUMI (Pos Kota) – Keluarga salah satu anak buah kapal (ABK) Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia, Dudi Wahyudi di Sukabumi diselimuti kecemasan. Pasalnya, dari komunikasi terakhir mereka menerima kabar kondisi Dudi dan ABK lainnya memprihatinkan.
“Keluarga mendapatkan kabar terakhir pada 26 Maret lalu. Dudi mengabarkan bahwa stok makanan dan air sudah menipis. Kami sangat cemas keadaannya,” aku ibunda Dudi Wahyudi, Maryati saat ditemui sejumlah wartawan di Perumahan Mangkalaya Blok B 8 RT 4/2, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.
Maryati berharap, anak kelima dari Sembilan bersaudaranya bisa selamat dari tangan para perompak Somalia. Maka itu, dirinya meminta agar pemerintah melakukan upaya cepat untuk mengembalikan anak beserta teman-temannya. “Saya hanya bisa berdoa, Dudi bisa pulang selamat ke rumah tanpa kurang apapun,” pinta Maryati dengan nada memelas.
Nova Husada, kakak kandung Dudi mengaku terus memantau informasi dengan menyaksikan berita-berita terbaru dari media massa. Di samping itu, meminta informasi kepada perusahaan adiknya bekerja yakni PT Samudera Indonesia.
“Namun, hingga saat ini belum ada kabar yang menenangkan kami. Padahal, adik dan teman-temannya di sana sudah memprihatinkan. Pemerintah harus cepat menangani nasib ABK Sinar Kudus,” katanya. (sule/B)
“Keluarga mendapatkan kabar terakhir pada 26 Maret lalu. Dudi mengabarkan bahwa stok makanan dan air sudah menipis. Kami sangat cemas keadaannya,” aku ibunda Dudi Wahyudi, Maryati saat ditemui sejumlah wartawan di Perumahan Mangkalaya Blok B 8 RT 4/2, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.
Maryati berharap, anak kelima dari Sembilan bersaudaranya bisa selamat dari tangan para perompak Somalia. Maka itu, dirinya meminta agar pemerintah melakukan upaya cepat untuk mengembalikan anak beserta teman-temannya. “Saya hanya bisa berdoa, Dudi bisa pulang selamat ke rumah tanpa kurang apapun,” pinta Maryati dengan nada memelas.
Nova Husada, kakak kandung Dudi mengaku terus memantau informasi dengan menyaksikan berita-berita terbaru dari media massa. Di samping itu, meminta informasi kepada perusahaan adiknya bekerja yakni PT Samudera Indonesia.
“Namun, hingga saat ini belum ada kabar yang menenangkan kami. Padahal, adik dan teman-temannya di sana sudah memprihatinkan. Pemerintah harus cepat menangani nasib ABK Sinar Kudus,” katanya. (sule/B)
Anggaran Gedung Baru DPR Bisa Dikorting Setengah
JAKARTA - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya ikut mendukung pembangunan gedung baru DPR. Tapi, PPP masih mencatat anggaran gedung baru DPR tersebut masih bisa dikorting separuh.
"Kita akhirnya menyetujui namun tetap memperhatikan berbagai aspek," kata Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali usai penutupan Mukernas PPP di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (16/4/2011).
Aspek-aspek tersebut antara lain, kepatutan dan kelaikan gedung baru DPR. Tapi, terutama dari segi anggaran tidak terlalu besar pengeluarannya.
"PPP menghitung, separuh atau sekitar Rp537 miliar itu cukup. Jadi biaya Rp1,1 triliun itu terlalu besar. Jadi dari segi kelayakan dan kepatutan kurang tepat," ujar Suryadharma.
Pembangunan gedung baru DPR berakhir antiklimaks, walaupun penolakan datang dari segala penjuru, namun rencana pembangunan gedung DPR berjalan terus. DPR sepertinya memakai prinsip "biarpun anjing terus menggonggong kafila tetap berlalu."
Bahkan Presiden SBY juga meminta jika pembangunan gedung DPR bisa ditunda maka sebaiknya dilakukan penundaan pembangunan tersebut. (ahm)
"Kita akhirnya menyetujui namun tetap memperhatikan berbagai aspek," kata Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali usai penutupan Mukernas PPP di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (16/4/2011).
Aspek-aspek tersebut antara lain, kepatutan dan kelaikan gedung baru DPR. Tapi, terutama dari segi anggaran tidak terlalu besar pengeluarannya.
"PPP menghitung, separuh atau sekitar Rp537 miliar itu cukup. Jadi biaya Rp1,1 triliun itu terlalu besar. Jadi dari segi kelayakan dan kepatutan kurang tepat," ujar Suryadharma.
Pembangunan gedung baru DPR berakhir antiklimaks, walaupun penolakan datang dari segala penjuru, namun rencana pembangunan gedung DPR berjalan terus. DPR sepertinya memakai prinsip "biarpun anjing terus menggonggong kafila tetap berlalu."
Bahkan Presiden SBY juga meminta jika pembangunan gedung DPR bisa ditunda maka sebaiknya dilakukan penundaan pembangunan tersebut. (ahm)
Bom bunuh diri yang terjadi di Masjid Adz-Dzikra Mapolres Cirebon Kota
Cirebon - Bom bunuh diri yang terjadi di Masjid Adz-Dzikra Mapolres Cirebon Kota, Jalan Veteran Kota Cirebon pada Jumat (15/4/2011) pukul 12.15 WIB diduga benar-benar mengarah ke sejumlah petinggi di lingkungan Polres Cirebon Kota.
Salah satu indikasinya, sebelum peledakan bom, pihak keluarga salah satu korban yakni Kepala Bagian Sumber Daya Aparatur (Sumda) Polres Cirebon Kota Kompol Suhadi, mendapatkan teror bernada ancaman melalui telepon dari seseorang yang tidak dikenal.
De Silva (19), putri tunggal Suhadi, menegaskan ibunya, Ny Lilis sempat menerima teror lewat telepon beberapa hari sebelum ledakan bom. "Saya tidak menyangka Papah terkena ledakan bom. Padahal pagi sebelum berangkat, tidak ada firasat buruk apapun. Namun dua hari lalu, Mamah mendapat teror lewat telepon yang mengancam akan mencelakakan Papah," ujar De Silva saat ditemuiINILAH.COMdi RS Pertamina tengah menunggui ayahnya, Jumat (15/4/2011) malam.
Meski sempat mendapat ancaman akan mencelakakan ayahnya, De Silva mengaku tidak menyangka ancaman tersebut akan benar-benar dilakukan dengan meledakannya bom bunuh diri di Masjid Adz-Dzikra.
Sebelumnya, bom bunuh diri meledak saat salat Jumat di Masjid Adz-Dzikra, Jumat (15/4/2011) sekitar pukul 12.15 WIB. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 30 orang mengalami luka-luka, termasuk Kapores Cirebon Kota AKBP Herukoco dan Kompol Suhadi. Sedangkan pelakunya langsung tewas dengan luka perut terburai.
Bom dikenakan pelaku di bagian perut yang ditutupi jas warna hitam. Pelaku berdiri di saf ketiga, tepat di belakangan Kapolres. Bom diledakan saat takbir pertama dikumandangkan imam salat Jumat.
Setelah diidentifikasi, jenazah pelaku dangan ciri-ciri, seorang laki-laki dengan tinggi badan 170 cm yang diperkirakan berusia 20-25 tahun berkulit putih dibawa ke RS Polri Keramat Jati Jakarta, untuk penyelidikan lebih lanjut, sekitar pukul 16.24 WIB.
Sekitar pukul 22.30 WIB, lima anggota tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri datang ke lokasi kejadian untuk meneliti sisa-sisa ledakan.[den]
Sumber : INILAH.COM.
Salah satu indikasinya, sebelum peledakan bom, pihak keluarga salah satu korban yakni Kepala Bagian Sumber Daya Aparatur (Sumda) Polres Cirebon Kota Kompol Suhadi, mendapatkan teror bernada ancaman melalui telepon dari seseorang yang tidak dikenal.
De Silva (19), putri tunggal Suhadi, menegaskan ibunya, Ny Lilis sempat menerima teror lewat telepon beberapa hari sebelum ledakan bom. "Saya tidak menyangka Papah terkena ledakan bom. Padahal pagi sebelum berangkat, tidak ada firasat buruk apapun. Namun dua hari lalu, Mamah mendapat teror lewat telepon yang mengancam akan mencelakakan Papah," ujar De Silva saat ditemuiINILAH.COMdi RS Pertamina tengah menunggui ayahnya, Jumat (15/4/2011) malam.
Meski sempat mendapat ancaman akan mencelakakan ayahnya, De Silva mengaku tidak menyangka ancaman tersebut akan benar-benar dilakukan dengan meledakannya bom bunuh diri di Masjid Adz-Dzikra.
Sebelumnya, bom bunuh diri meledak saat salat Jumat di Masjid Adz-Dzikra, Jumat (15/4/2011) sekitar pukul 12.15 WIB. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 30 orang mengalami luka-luka, termasuk Kapores Cirebon Kota AKBP Herukoco dan Kompol Suhadi. Sedangkan pelakunya langsung tewas dengan luka perut terburai.
Bom dikenakan pelaku di bagian perut yang ditutupi jas warna hitam. Pelaku berdiri di saf ketiga, tepat di belakangan Kapolres. Bom diledakan saat takbir pertama dikumandangkan imam salat Jumat.
Setelah diidentifikasi, jenazah pelaku dangan ciri-ciri, seorang laki-laki dengan tinggi badan 170 cm yang diperkirakan berusia 20-25 tahun berkulit putih dibawa ke RS Polri Keramat Jati Jakarta, untuk penyelidikan lebih lanjut, sekitar pukul 16.24 WIB.
Sekitar pukul 22.30 WIB, lima anggota tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri datang ke lokasi kejadian untuk meneliti sisa-sisa ledakan.[den]
Sumber : INILAH.COM.
Ujian Nasional 2011 Telan Rp578 Miliar
JAKARTA--MICOM: Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tahun 2011 yang akan digelar pekan depan secara keseluruhan menyedot dana hingga mencapai Rp578 miliar.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional Kemendiknas Mansyur Ramli merinci dari anggaran tersebut untuk penyelenggaraan UN tingkat SMP dan SMA menelan biaya Rp355 miliar dengan biaya pertanggungjawaban yang dilakukan oleh perguruan tinggi sebesar Rp63 miliar.
Untuk tingkat SD sebesar Rp62 miliar dan ujian kesetaraan yang dilakukan dalam dua gelombang (Juli dan November) sebesar Rp68 miliar.
"Selebihnya sebesar Rp37 miliar untuk koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah," kata Mansyur kepada wartawan di kantor Kemendiknas, Jakarta, Rabu (13/4). Jumlah peserta UN hingga Rabu (13/4) secara keseluruhan mencapai 10.409.562 siswa dan sekolah yang menyelenggarakan sebanyak 234.342 unit.
Seluruh jumlah itu terbagi ke dalam tiga kelompok sesuai dengan tingkat pendidikan. Untuk tingkat SMA/MA, SMK, dan SMALB sebanyak 2.442.599 siswa dengan 25.656 unit penyelenggara. (OL-5)
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional Kemendiknas Mansyur Ramli merinci dari anggaran tersebut untuk penyelenggaraan UN tingkat SMP dan SMA menelan biaya Rp355 miliar dengan biaya pertanggungjawaban yang dilakukan oleh perguruan tinggi sebesar Rp63 miliar.
Untuk tingkat SD sebesar Rp62 miliar dan ujian kesetaraan yang dilakukan dalam dua gelombang (Juli dan November) sebesar Rp68 miliar.
"Selebihnya sebesar Rp37 miliar untuk koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah," kata Mansyur kepada wartawan di kantor Kemendiknas, Jakarta, Rabu (13/4). Jumlah peserta UN hingga Rabu (13/4) secara keseluruhan mencapai 10.409.562 siswa dan sekolah yang menyelenggarakan sebanyak 234.342 unit.
Seluruh jumlah itu terbagi ke dalam tiga kelompok sesuai dengan tingkat pendidikan. Untuk tingkat SMA/MA, SMK, dan SMALB sebanyak 2.442.599 siswa dengan 25.656 unit penyelenggara. (OL-5)
Langganan:
Postingan (Atom)